Nilai filsafat akhlak Ibnu Miskawaih dalam buku “Apalagi Islam Itu Kalau Bukan Cinta” karya Husein Ja’far Al-Hadar

Di era saat ini banyak umat muslim mengalami penyimpangan dan permasalahan tingkah laku. Perubahan semacam ini karena manusia meninggalkan Al-Qur’an dan ajaran Nabi Muhammad. Tingkah laku yang dilakukan manusia apabila tanpa adanya konfirmasi dari dua hal yaitu Al-Qur’an dan hadist dapat menimbulkan dampak buruk minimal untuk diri sendiri dan bahkan lingkungan sekitar. Selain itu faktor zaman perkembangan teknologi yang serba mudah mengakibatkan manusia selalu berorientasi kepada kesenangan dunia dan melupakan masa depan yaitu akhirat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep dan nilai-nilai akhlak dalam buku “Apalagi Islam Itu Kalau Bukan Cinta” Karya Husein Ja’far Al-Hadar. Selain itu, bertujuan untuk mengetahui relevansi filsafat etika Ibnu Miskawaih dengan buku tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dalam pendeketan studi kepustakaan (library research). Metode yang digunakan untuk menganalisis nilai-nilai filsafat akhlak dalam Buku “Apalagi Islam Itu Kalau Bukan Cinta” Karya Husein Ja’far Al- Hadar. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui buku tersebut memiliki nilai-nilai akhlak yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buku tersebut dapat dijadikan sebagai wawasan mengenai implementasi akhlak sesuai Al-Qur’an dan Hadist. Beberapa untuk membentuk menjadi akhlakul karimah terdapat dalam buku tersebut dimulai dengan membahas hati, jiwa, akal dan ilmu. Sehingga akhlak yang terbentuk benar-benar memiliki pondasi yang kuat. Selain itu, akhlak menjadi solusi untuk setiap muslim untuk memerangi dan menghilangkan perilaku-perilaku tercela. Akhlakul karimah akan membuat hidup manusia menjadi pribadi yang tenang dan bahagia, sehingga aktualisasi perilakunya akan selalu mengarah kepada hal-hal baik yang mampu merubah perilaku umat muslim